Sutarto Alimoeso, alumnus HPT Faperta UGM 1974 telah mencapai kesuksesannya. Sepak terjang Beliau di bidang Pertanian Indonesia sudah tidak diragukan lagi selama berpuluh-puluh tahun. Riwayat pencapaian Beliau adalah sebagai berikut :
1997 – 1998 Kepala Dinas Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Barat
1998 – 2003 Direktur Perlindungan Tanaman Pangan
2003 – 2006 Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
2006 – 2010 Direktur Jenderal Tanaman Pangan
2009 – 2014 Direktur Utama Perum BULOG
2013 – sekarang : Ketua Umum PERPADI
Meraih Bintang Jasa Utama
Pencapaian tersebut dibekali oleh ilmu pengetahuan yang didapat dari jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT/Proteksi Tanaman) UGM. Banyak landasan hidup yang dipegang teguh oleh Beliau sehingga bisa sukses sampai sekarang ini
- Totalitas, sungguh-sungguh, dan professionalitas
Selama masa kuliah Beliau sangat bersungguh-sungguh menimba ilmu di Fakultas Pertanian UGM, karena menurut Beliau harus betul-betul menguasai Ilmu HPT. Selain memperoleh ilmu di bangku perkuliahan, Beliau juga tidak menutup diri dari dunia luar, Beliau belajar dan berusaha mengetahui persoalan bidang pertanian yang ada disekitar, hal tersebut dilakukan dengan mengikuti berbagai organisasi dimana melalui organisasi ini Beliau dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan yang lain. Menurut beliau kita perlu mengetahui persoalan yang ada di sekitar kita, khususnya persoalan global dalam bidang pertanian Indonesia, maka selanjutnya kita bisa merumuskan strategi dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk menyelesaikan permasalahan pertanian Indonesia.
- Membangun relasi/jaringan
Kesuksesan yang beliau raih juga didukung oleh kemampuan membangun relasi. Sejak masa kuliah beliau aktif mengembangkan relasi dengan aktif pada kegiatan kampus, ikut dalam berbagai kepanitiaan, yang tentunya hal tersebut dapat membangun rasa kepercayaan diri. “Membangun jaringan yang bersifat positif, dan dalam melaksanakan memimpin harus objektif. Objektivitas itu penting” tutur Beliau.
- Tidak mudah merasa puas
Beliau adalah sosok yang tidak mudah merasa puas dengan apa yang telah dicapai/diperoleh. “Orang lain bisa kenapa saya tidak bisa?” slogan itu menjadi prinsip hidup yang dipegang teguh sampai sekarang.
- Memberikan legacy
Selama Beliau berkiprah di dunia pekerjaan, tidak pernah sekalipun beliau menolak tugas yang diberikan. Beliau juga menekuni dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas tersebut. “Tidak lupa saya juga harus memberikan legacy pada tugas tersebut, saya harus berhasil dan saya harus memberikan legacy untuk dikenang” tutur Beliau. Terbukti saat menjadi Direktur Utama Perum Bulog, pada masa jabatan Beliau berhasil membentuk tenaga fungsional pengamat hama agar eksplosi hama tidak terjadi sehingga Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangan. Terbukti pada tahun 2013 Indonesia tidak impor beras. Ketika Beliau menjabat sebagai Direktur Jendral Tanaman Pangan pada dua tahun berturut-turut (2008 dan 2009) Indonesia berhasil tidak mengimpor beras dari luar negeri. “Semakin tinggi jabatan kita pemikiran kita harus lebih komprehensif” tutur Beliau.
Menurut Beliau, HPT merupakan jurusan yang cukup menjanjikan, dengan peluang kerja yang luas. “Negara Indonesia memiliki berbagai produk eksotis, dalam proses ekspor dan impor banyak hal yang menjadi kendala, dan HPT adalah sebagai bariernya. Misalkan, untuk mengekspor buah-buahan yang sering dipersoalkan adalah lalat buah, dan itu adalah bidang HPT yang mampu mengelolanya” tutur Beliau. “Mati hidup pangan kedepan, HPT menjadi penentu. Ketika terjadi eksplosi hama dan penyakit, maka produktivitas akan menurun, selain itu hama dan penyakit juga berpengaruh pada produksi, kualitas, kuantitas, keamanan produk, gizi, dsb, tanpa pengelolaan hama dan penyakit, maka kebutuhan ekspor dan pemenuhan kebutuhan pangan menjadi tidak akan tercapai” lanjut Beliau
“Professional menjadi titik pokok kita bisa bekerja dengan baik” ilmu yang Beliau peroleh dari HPt benar-benar beliau terapkan “Keadaan iklim bagaimana, keadaan hama dan penyakitnya bagaimana, dan varietas apa yang harus saya masukkan?” terbukti untuk meningkatkan produksi pada tahun 2008-2009 Beliau melakukan introduksi padi hibrida seluas 350.000 Ha, Beliau faham bahwa varietas ini merupakan varietas yang cenderung peka terhadap hama dan penyakit, berkat ilmu HPT yang Beliau kuasai, permasalahan tersebut dapat ditanggulangi dengan pergiliran tanam, pergiliran varietas, pemilihan lokasi tanam yang tepat.
“Masuk jurusan HPT : jadikan tantangan, jika sudah menjadi tantangan maka akan menjadi peluang” (Sutarto Alimoeso).
(HPT/AS,TM)